Takalar Ingin Bangun Kawasan Industri Bersama KBN

Bupati Takalar H. Syamsari menawarkan kerja sama pengelolaan kawasan industri dengan PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero). Pemerintah Kabupaten Takalar siap menggunakan dana APBD guna membebaskan lahan untuk kawasan industri. Sedangkan pengelolaannya akan diserahkan kepada PT. KBN (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang kawasan industri.

"Dengan konsep kerja sama seperti ini, Pemkab Takalar akan punya andil dalam pengelolaan kawasan industri di daerah ini. Dan tentu akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Bupati ketika menerima rombongan Direksi PT. KBN (Persero) di kantornya, Senin, 21 Januari 2018.

Direksi KBN hadir secara lengkap yaitu Direktur Utama H.M. Sattar Taba, Direktur Keuangan Daly Mulyana, Direktur Pengembangan Rahayu Ahmad Junaedi beserta rombongan.

Rencananya, dalam waktu dekat ini akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai landasan kerja sama. Bupati menegaskan lahan yang akan dibebaskan merupakan lahan kosong sehingga potensi konflik sangat kecil.

Lahan yang siap dibebaskan itu cukup luas yaitu 1.000 hektar hingga 1.800 hektare. Lokasinya juga strategis karena menghadap pantai. Akan memudahkan memudahkan jalur logistik melalui laut.

"Kami menyambut baik tawaran dari Pak Bupati terkait pengembangan kawasan industri di Takalar. KBN memang sulit jika harus turun langsung membeli tanah dari masyarakat. Pemda yang punya kapasitas membebaskan lahan," kata Direktur Utama KBN, H.M. Sattar Taba.

Sattar Taba menjelaskan, sudah ada investor dari Tiongkok yang ingin berinvestasi membangun industri daur ulang metal. Nilai investasinya sangat besar, mencapai Rp40 triliun.

Akhir Januari 2019 ini KBN akan mengajukan proposal ke Tiongkok. Beberapa wilayah potensial di Sulsel, termasuk Takalar, dan beberapa daerah lain di Indonesia akan diajukan. Pihak investor China pun menjajaki peluang di negara lain seperti Vietnam dan Filipina.

"Kita tidak tahu mana yang akan dipilih. Tetapi, investor China itu masuk ataupun tidak, kerja sama dengan Pemkab Takalar bisa terus jalan. KBN punya pengalaman dalam pengelolaan kawasan industri, sedangkan Pemkab punya lahan yang luas dan strategis. Itu sudah cukup. Banyak investor yang mau datang," ujar Sattar Taba. (*)