Kementerian BUMN Libatkan Generasi Milenial Dalam Pembangunan BUMN Kedepan

Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) melibatkan generasi milenial dalam pembangunan perusahaan-perusahaan BUMN kedepan. Melalui, BUMN Milenial Summit 2018, yang digelar di Bontang, Kalimantan Timur pada 27-30 Oktober 2018 menjadi bukti keseriusan Kementerian BUMN untuk mewadahi para generasi milenial untuk berani bersuara dengan menyuarakan berbagai ide dan gagasan yang membangun.

Diikuti lebih dari 140 karyawan generasi milenial di berbagai perusahaan BUMN, BUMN Milenial Summit 2018 memberikan kesempatan kepada karyawan muda BUMN untuk lebih berani dalam menyuarakan ide serta gagasannya serta menyampaikannya secara langsung dalam Focus Group Discussion (FGD). Nantinya, ide dan gagasan tersebut akan disampaikan secara langsung kepada Direksi masing-masing BUMN.

Pada acara Rakor BUMN 2018, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan bahwa Kementerian BUMN berkomitmen untuk mendukung para generasi milenial agar bisa berkarya, bersinergi dan berkontribusi nyata untuk Indonesia yang lebih baik.

"Penting bagi kami untuk mewadahi semangat para milenial yang banyak memiliki ide-ide positif dan inovatif. Sehingga gagasan tersebut bisa menjadi salah satu kunci membawa perubahan bagi Indonesia," ungkap Rini.

Dikesempatan terpisah, Jihadi Dawam Wicaksono, yang menjabat sebagai Ketua Tim Cyber Milenial PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mewakili Perseroan pada kegiatan BUMN Milenial Summit 2018 yang berbarengan dengan Rapat Koordinasi BUMN 2018 tersebut mengaku terkesan dengan dengan langkah Kementerian BUMN yang melibatkan generasi milenial BUMN dalam mendorong pembangunan BUMN kedepan. Terlebih, selama ini generasi milenial memiliki keterbatasan dalam menyampaikan ide dan gagasan kepada pimpinan perusahaan.

"Sekarang dengan adanya BUMN Millennial Summit, kami diberi kesempatan oleh ibu Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyampaikan ide dan gagasan langsung kepada beliau. Kemudian ibu menteri yang akan menyampaikan ide-ide dari generasi milenial kepada direksi BUMN," jelas Jihadi.

Jihadi mengaku, salah satu kegiatan yang menarik di Bontang itu adalah Focus Group Discussion (FGD) di hari terakhir. Sebanyak 140 anak milenial BUMN dibagi ke dalam beberapa kelompok diskusi. Dan Jihadi sendiri masuk dalam kelompok usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) bersama milenial perwakilan Pelindo II, Jasa Marga, Hutama Karya, Krakatau Steel dan Pos Indonesia. Mereka mendiskusikan ide pengembangan bisnis ke depan.

"Yang dipilih jadi topik bahasan adalah Pos Indonesia dan Krakatau Steel. Dari hasil diskusi, kami mengusulkan beberapa ide bisnis untuk dua perusahaan tersebut," kata Jihadi.

Misalnya, lanjut Jihadi, untuk Pos Indonesia, anak-anak milenial BUMN mengusulkan perusahaan itu menjalankan bisnis e-commerce, bisnis pengantaran barang yang bisa 3 jam sampai, serta menggunakan drone untuk mengantarkan barang. Ide-ide ini mereka sampaikan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno melalui pejabat yang telah ditunjuk. Ide tersebut akan disampaikan oleh Menteri BUMN kepada Direksi Pos Indonesia. (*)